Pertanyaan-pertanyaan yang mendebarkan bagi ahli kubur



Suatu hal yang membuat ahli kubur merasa tidak tenang,yaitu saat menghadapi intrograsi dan pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Dua malaikat inilah yang menginterograsi dengan mengajukan pertanyaan pertanyaan kepada ahli kubur. Untuk itulah kedua malaikat ini di sebut sebagai fattanayul qubri, yang berarti “fitnah atau penguji alam kubur”.

                Saat saat menghadapi intrograsi alam kubur merupakan momen yang sangat menegangkan dan sangat mendebarkan. Saat intrograsi itulah seorang hamba di alam kubur mengetahui apakah ia akan lulus atau tereliminasi. Suasana mencekam benar benar menyelimuti alam kubur. Bagi orang orang kafir, munafik,dan ahli maksiat, suasana mencekam itu kian bertambah tambah dengan hadirnya sosok malaikat munkar dan nakir yang sangat bengis dan tak bersahabat. Wajah kedua malaikat itu terlihat sangat sangar dan sangat menakutkan,sebagaimana pernah digambarkan pada pembahasan sebelumnya.

                Demikianlah gambaran umum tentang suasanan introgasi alam kubur.bagi ahli kubur yang kafir,munafik,dan zhalim, maka suasana alam kubur yang dihuninya Nampak begitu menyeramkan dan menakutkan. Beban yang dihadapi mereka sungguh teramat berat. Hal tersebut sungguh berbeda dengan keadaan ahli kubur dari golongan orang orang yang beriman dan beramal saleh. Mereka menghadapi suasanan alam kubur dengan perasaan tenang dan tanpa beban. Untuk lebih memahami dua kondisi yang sungguh berbeda tersebut, berikut ini kami kemukakan beberapa riwayat hadits yang dikenal luas di kalangan umat islam:
                Diriwayatkan dari al barra’ bin ‘azib r.a,dari nabi muhamman s.a.w,beliau bersabda, bahwa ayat yang berbunyi:
                “allah meneguhkan (iman) orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh di dalam kehidupan dunia dan akhirat…..(Qs. Ibrahim [14]:27)
Diturunkan dalam membicarakan siksa kubur.” (H.R Bukhari,muslim,an nasa’I,ibnu majah,ahmad, dan al baihaqi)
                Sementara itu imam muslim memberikan tambahan,
                “dikatakan padanya, ‘siapa tuhanmu?’ lalu dia menjawab, ‘tuhanku adalah allah,nabiku Muhammad.’begitulah maksud dari firman allah, ‘allah meneguhkan (iman) orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh.”
                Dalam riwayat lain dijelaskan bahwa,
                “apabila hamba yang beriman sudah dimasukkan di dalam kuburnya,maka ia didatangi dua malaikat. Kemudian dia bersaksi, ‘tidak ada tuhan selain allah dan Muhammad adalah utusan allah. Demikianlah maksud dari firman allah, ‘allah meneguhkan (iman)orang orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu di dalam kehidupan dunia dan akhirat’.”
(H.R Bukhari)

                Demikianlah gambaran tentang perstiwa introgasi di alam kubur.orang orang yang beriman dan beramal shalih saat hidup di ala dunia, mereka akan memperoleh kemudahan selama terjadinya proses ujian lisan di alam kubur. Amal amal merekalah yang membantu proses kemudahan tersebut, sungguh, bekal keimanan dan amal shalih merupakan modal awal yang sangat signifikan untuk memperlancar proses persidangan di negeri akhirat. Keimanan, ketakwaan, dan amal shalih adalah bekal utama bagi ahli kubur.jabatan setinggi apapun,dan kekayaan sebanyak apapun saat di dunia, sama sekali tidak dapat membantu atau memperingan proses persidangan negeri akhirat. Bahkan, jabatan dan kekayaan dunia terkadang justru menjadi beban yang semakin memperberat dan mempersulit proses persidangan tersebut.
                Lalu bagaimana halnya dengan orang kafir dan orang durhaka? Berkaitan dengan hal ini, ath-thabrani mentakhrij hadits dari al barra’ bin ‘azib dari nabi Muhammad s.a.w bahwa beliau bersabda,
                “ditanyakan kepada orang kafir, ‘siapa tuhanmu ?’ dia menjawab, ‘saya tidak tahu’. Pada saat itu dia menjadi tuli,buta,dan bisu. Lalu dia dipukul dengan tongkat besi. Kalau sekiranya tongkat besi tersebut dipukulkan pada gunung,maka gunging itu akan hancur rata menjadi tanah.setiap makhluk mendengar bunyi pukulan tersebut selain jin dan manusia.”
Dalam riwayat lain di ceritakan;

“lalu beliau Muhammad s.a.w menyebutkan tentang orang kafir,beliau bersabda, ‘ruhnya dikembalikan pada jasadnya. Lalu dia didatangi oleh dua malaikat. Keduanya duduk di hadapannya dan bertanya padanya, ‘siapa tuhanmu?’ maka dia menjawab, ‘hah,hah,hah? Aku tidak tahu.’ Lalu kedua malaikat bertanya, ‘apa agamamu?’ maka dia menjawab, ‘hah,hah? Aku tidak tahu.’ Kemudian ada panggilan dari langit, ‘sesungguhnya hamba ku ini pembohong. Untuk itu,bentangkanlah untuknya tikar dari neraka, dan bukakanlah sebuah pintu untuknya menuju neraka.’ Belia bersabda, ‘kemudian datanglah kepadanya keadaan yang sangat panas yang datng dari emperan neraka’,” (H.R ibnu majah)

                Dalam sebuah hadits marfu’yang diriwayatkan dari anas r.a,bahwa rasulullah s.a.w bersabda
“malaikat munkar dan nakir akan masuk kedalam kubur seorang yang meninggal,setelah mereka berdua menyuruhnya duduk. Jika dia seorang yang beriman, keduanya akan bertanya, ‘siapa tuhanmu?’ ia menjawab, Allah.’ Lalu keduanya bertanya,’siapa nabimu?ia menjawab,’muhammad.’ Keduanya kembali bertanya,’siapa imammu?’ ia menjawab,’al-quran.’ Kemudian kedua malaikat tersebut melapangkan kuburan untuknya.
                Adapun jika yang meninggal adalah orang yang kafir,maka kedua malaikat akan bertanya,’siapa tuhanmu?’ ia menjawab,’tidak tahu’. Lalu keduanya bertanya, ‘siapa nabimu?’ ia memberikan jawaban yang sama.’aku tidak tahu.’
                Keduanya kembali bertanya, ‘siapa imammu?’ ia menjawab,’aku tidak tahu.’ Kemudian kedua malaikat itu memukulnya satu kali dengan tongkat hingga kuburnya mengeluarkan api yang menyala nyala.merekapun mempersempit kuburannya hingga tulang rusuknya tercerai berai.’ (H.R Ad-dailami)
                Bagi ahli kubur yang beriman dan beramal shalih saat saat hidup di dunia,maka amal ibadahnya akan menolong dirinya saat menghadapi ujian alam kubur,sebagaimana penjelasan sebuah hadits, bahwa nabi Muhammad s.a.w bersabda,
                “ketika seseorang dimasukkan ke dalam kuburnya,jika dia orang yang beriman,maka dia dikelilingi oleh amal ibadahnya,yaitu sholat dan puasa.kemudian malaikat mendatanginya dari sisi yang ditempati shalat,lalu shalat mencegahnya.kemudian malaikat mendatanginya dari sisi yang ditempati puasa,lalu puasapun menolaknya.setelah itu,malaikat berseru, ‘duduklah’
                Lalu dia duduk dan dikatakan kepadanya, ‘bagaimana pendapatmu tentang orang ini?’ ia bertanya, ‘siapa?’ malaikat menjawab ‘muhammad’. Ia berkata, ‘saya bersaksi bahwa dia adalah rasulullah.’ Malaikat berkata, ‘atas dasar itulah engkau hidup dan mati,dan atas dasar itu pulalah engkau akan dibangkitkan.’
                Kemudian dililitkan pada tubuhnya berupa binatang dalam kuburnya.binatang tersebut membawa cambuk yang diujungnya terdapat gumpalan bara api yang besarnya seperti punuk unta yang memukulkannya sesuai kehendak allah,yang suaranya tidak didengar sehingga tidak dikasihani.” (H.R ahmad)
                Ada suatu berita gembira bahwa ada orang orang tertentu yang tidak ditanya dalam kuburnya.hal tersebut merupakan keistimewaan tersenduru bagi mereka.banyak riwayat hadits yang menjelaskan tentang masalah ini.
                Salah seorang sahabat rasulullah s.a.w bernama rasyid bin sa’ad meriwayatkan,bahwa ada seseorang yang bertanya kepada rasulullah, ‘ya rasulullah,mengapa semua orang yang beriman diuji dalam kubur,kecuali orang yang mati syahid?” beliau menjawab “cukuplah tebasan pedang pada kepalanya sebagai ujian.” (H.R An-nasa’i)

                Dalam kitab syarhush-shudur bi syarh hall mauta wal qubur, imam As-suyuthi menjelaskan, “berkaitan dengan sabda rasulullah s.a.w tentang orang yang mati syahid, ‘cukuplah tebasan pedang pada kepalanya sebagai ujian,’ imam alqurthubi mengatakan, ‘artinya, jika di antara orang orang yang terbunuh dalam perang itu terdapat orang munafik,saat kedua pasukan bertemu satu sama lainnya, pastilah orang munafik itu akan lari, sebab diantara sifat orang munafik itu adalah melarikan diri pada saat yang gawat. Sedangkan sifat orang mukmin itu adalah berserah diri kepada allah s.w.t. dengan demikian,hal tersebut telah memperlihatkan kejujuran dalam hati kecilnya, bahwa dia siap berperang dan terbunuh. Lalu mengapa harus ditanya lagi dalam kuburnya?”

                Lebih jauh al qurthubi mengatakan, “jika orang mati syahid tidak ditanya di dalam kuburnya, berarti orang yang jujur (ash-shiddiqin) lebih terhormat dan lebih berhak untuk tidak diuji di dalam kuburnya, karena mereka (ash-shiddiqin) menempati urutan lebih atas dari tingkatan para syuhada.”
                Berkaitan dengan pendapat ini, imam as-suyuthi berpendapat,bahwa al hakim telah secara tegas menyatakan bahwa para ash-shiddiqin tidak ditanya di dalam kuburnya. Ungkapan al hakim tersebut yaitu, “allah s.w.t berfirman, “allah melakukan apa yang dikehendakinya’.”

                Lebih jauh imam as-suyhuthi mengemukakan,bahwa takwil ayat tersebut adalah bahwa diantara kehendak allah adalah mengangkat derajat beberapa kaum sampai ke tingkat bebas dari pertanyaan malaikat munkar dan nakir. Mereka itu adalah para ash-shiddiqin dan para syuhada. Sedangkan apa yang dinukil dari at-tirmidzi tentang hadits yang membahas orang mati syahid, mengarah kepada pengkhususan orang yang mati syahid dalam pertempuran. Namun demikian,hadits-hadits yang menjelaskan tentang jihad memerlukan generalisasi pada setiap orang yang mati syahid.

                Sungguh berbahagialah orang orang yang tidak ditanya di alam kuburnya. Gambaran tentang seramnya kehidupan alam kubur, tidak berlaku bagi mereka.
                Dalam hadits lain diriwayatkan,bahwa rasulullah s.a.w pernah bersabda, “jihad satu dari satu malam itu  lebih baik dari pada puasa dan bangun malam satu bulan penuh. Jika orang melakukannya meninggal, maka amal yang dikerjakannya akan terus berkembang,rejekinya terus mengalir,dan dia akan dihindarkan dari dua malaikat, yaitu munkar dan nakir.” (H.R muslim)

Sumber :viosixwey

Related Posts