Bagi sebagian orang, kematian merupakan
sesuatu yang sangat di takuti. Sementara bag sebagian yang lain, kematian
merupakan sesuatu yang dinanti Mereka tidak mengharapkan keatian, tetapi bila
kematian sudah datang pada dirinya, mereka sudah siap untuk menyambutnya.
Senyuman mereka mengembang wajah mereka cerah. Kerinduan pada Rabb Sang
Kekasih, tak berapa lama lagi akan terobati.
Bekal
amal sudah disiapkan. Sehingga kapan dan diamanapun mereka berada,mereka siap
menjemput kematian yang sudah menjadi takdir bagi dirinya. Bagi mereka,
kematian adalah pintu pertama untuk bersua dengan sang kekasih tercinta, yaitu
Allah ‘Azza wa Jalla. Tidak ada
penyesalan. Tidak ada kekhawatiran. Juga tidak ada kegalauan dalam jiwa mereka
saat menghadapi masa masa kritis berhadapan dengan sang maut. Sebaliknya yang
ada adalah perasaan senang,suka cita, dan hati yang berdebar debar di cekam
rasa kerinduan ; cinta dan kerinduan yang teramat dalam untuk segera bertemu
dengannya. Mereka sangat merindukan Rabb mereka. Rabbpun sangat merindukan
mereka.
Suatu
hari Al Hasan pernah bercerita, “ Sesungguhnya di negri mesir ini terdapat
seorang ahli ibadah. Orang tersebut suatu saat keluar dari masjid. Ketika
meletakkan kakinya di atas kendaraan, datanglah kepadanya malaikat maut. Lalu
ahli ibadah berkata kepada malaikat itu, ‘Selamat datang, saya benar benar
telah merindukan kedatanganmu.’ Akhirnya sang malaikat maut itu mencabut
nyawanya,.”
Sungguh
dunia yang kian mempesona telah membuat sebagian umat manusia sangat mencintai
dunia. Sementara bagi hamba hamba Allah yang berhati zuhud, fitnah dunia mebuat
kehidupan semakin jauh dari harapan. Lalu mereka mengharapkan kematian segera
menjemput dirinya. Dalam kaitannya dengan hal ini, ada sebersit nasihat dari
Rasullullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. ‘Amr bin ‘Anbasah meriwayatkan bahwa
Rasullullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tidak
pantaas salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian, kecuali
jika dia benar benar yakin akan amalnya.Jika kalian mengetahui enam perkara
dalam Islam, bolehlah kalian berharap akan kematian. Keenam perkara itu adalah;
pertumpahan darah, permerintah yang dipegang anak anak, banyaknya pertugas
keamanan, pemerintah yang dipegang oleh orang orang bodoh,diperjualbelikannya
hokum, dan golongan yang menjadikan Al Qur’an sebagai seruling,”
Abu
Salmah BIN Abdurrahman berkata, “Abu Hurairah pernah sakit. Aku datang
menjenguknya, lalu mendoakannya, berkata, ‘Ya Allah sembuhkanlah Abu Hurairah.’
Abu Hurairah segera berkata, ‘Jangan kau ulangi lagi doa itu,. Lalu Abu
Hurairah melanjutkan kata katanya {seraya ia membawakan sabda Rasullullah
shallallaahu ‘alaihi wa sallam}
‘Abu
Salmah, akan datang suatu zaman kepada manusia ketika kematian lebih disukai
oleh salah seorang diantara mereka.
Penulis : Saefulloh Muhammad Satiru,Vio Six Wey.