Menjemput Maut Dengan Senyuman Part 1



                  Bagi sebagian orang, kematian merupakan sesuatu yang sangat di takuti. Sementara bag sebagian yang lain, kematian merupakan sesuatu yang dinanti Mereka tidak mengharapkan keatian, tetapi bila kematian sudah datang pada dirinya, mereka sudah siap untuk menyambutnya. Senyuman mereka mengembang wajah mereka cerah. Kerinduan pada Rabb Sang Kekasih, tak berapa lama lagi akan terobati.
                Bekal amal sudah disiapkan. Sehingga kapan dan diamanapun mereka berada,mereka siap menjemput kematian yang sudah menjadi takdir bagi dirinya. Bagi mereka, kematian adalah pintu pertama untuk bersua dengan sang kekasih tercinta, yaitu Allah  ‘Azza wa Jalla. Tidak ada penyesalan. Tidak ada kekhawatiran. Juga tidak ada kegalauan dalam jiwa mereka saat menghadapi masa masa kritis berhadapan dengan sang maut. Sebaliknya yang ada adalah perasaan senang,suka cita, dan hati yang berdebar debar di cekam rasa kerinduan ; cinta dan kerinduan yang teramat dalam untuk segera bertemu dengannya. Mereka sangat merindukan Rabb mereka. Rabbpun sangat merindukan mereka.
                Suatu hari Al Hasan pernah bercerita, “ Sesungguhnya di negri mesir ini terdapat seorang ahli ibadah. Orang tersebut suatu saat keluar dari masjid. Ketika meletakkan kakinya di atas kendaraan, datanglah kepadanya malaikat maut. Lalu ahli ibadah berkata kepada malaikat itu, ‘Selamat datang, saya benar benar telah merindukan kedatanganmu.’ Akhirnya sang malaikat maut itu mencabut nyawanya,.”
                Sungguh dunia yang kian mempesona telah membuat sebagian umat manusia sangat mencintai dunia. Sementara bagi hamba hamba Allah yang berhati zuhud, fitnah dunia mebuat kehidupan semakin jauh dari harapan. Lalu mereka mengharapkan kematian segera menjemput dirinya. Dalam kaitannya dengan hal ini, ada sebersit nasihat dari Rasullullah shallallaahu ‘alaihi wasallam. ‘Amr bin ‘Anbasah meriwayatkan bahwa Rasullullah Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
                “Tidak pantaas salah seorang di antara kamu sekalian mengharapkan kematian, kecuali jika dia benar benar yakin akan amalnya.Jika kalian mengetahui enam perkara dalam Islam, bolehlah kalian berharap akan kematian. Keenam perkara itu adalah; pertumpahan darah, permerintah yang dipegang anak anak, banyaknya pertugas keamanan, pemerintah yang dipegang oleh orang orang bodoh,diperjualbelikannya hokum, dan golongan yang menjadikan Al Qur’an sebagai seruling,”
                Abu Salmah BIN Abdurrahman berkata, “Abu Hurairah pernah sakit. Aku datang menjenguknya, lalu mendoakannya, berkata, ‘Ya Allah sembuhkanlah Abu Hurairah.’ Abu Hurairah segera berkata, ‘Jangan kau ulangi lagi doa itu,. Lalu Abu Hurairah melanjutkan kata katanya {seraya ia membawakan sabda Rasullullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam}

                ‘Abu Salmah, akan datang suatu zaman kepada manusia ketika kematian lebih disukai oleh salah seorang diantara mereka.

Penulis : Saefulloh Muhammad Satiru,Vio Six Wey.

Related Posts